tag:blogger.com,1999:blog-67180900369010186272024-03-05T09:00:32.518-08:00buletin_ka'bahSantun, Sederhana Dan BertanggungjawabPPP_Kalimantan Tengahhttp://www.blogger.com/profile/05366671862892820991noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-6718090036901018627.post-30266322115721257562013-02-19T19:37:00.003-08:002013-02-19T19:37:47.593-08:00Makna Sholat Berjamaah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH_mvUGSz_ctggxXMxS5ihUx6bNiOMEYNuPM0WyIVS7nRWS9PYyog1rNaj1a1EGUnBScXLd9dp6RfrwOPrFY685sVtZZl7IEy3GvCAiJOrD9SSacHpUb1oShMvcE6YXoLPAD7VcXlK8Ro/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH_mvUGSz_ctggxXMxS5ihUx6bNiOMEYNuPM0WyIVS7nRWS9PYyog1rNaj1a1EGUnBScXLd9dp6RfrwOPrFY685sVtZZl7IEy3GvCAiJOrD9SSacHpUb1oShMvcE6YXoLPAD7VcXlK8Ro/s1600/4.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dibandingkan
dengan shalat sendiri. banyak orang Islam berhitung secara kuantitatif
seolah-olah dengan melakukan shalat berjamaah maka ia akan menabung
pahala sebanyak 27 kali. Demikian juga ketika di dalam hadis dikatakan
bahwa shalat di Masjidil Haram akan dilipatgandakan pahalanya sebanyak
seratus ribu kali lipat. Luar biasa.<br />
<br />
Saya pribadi memahami masalah ini dari sisi kepemimpinan dan persatuan
Islam. Shalat berjamaah berarti berkelompok dengan panduan seorang imam.
Apa yang dilakukan imam akan diikuti oleh makmumnya, kecuali imam
salah. Semua makmum harus berbaris dengan shaf yang teratur dan lurus.
Semua mengikuti arah Imam, betapa kuatnya organisasi ini. Siapa yang
dapat mematahkan shaf yang kokoh? Sayang makna dari keuntungan shalat
berjamaah luput dimengerti oleh umat islam!
Salah satu kunci keberhasilan dakwah di zaman Rasulullah saw adalah
persatuan. Salah satu cara menumbuhkan persatuan tersebut adalah dengan
shalat berjamaah. Kecintaan mereka, disiplin dan keikhlasan mereka dalam
menunaikan shalat berjamaah telah menumbuhkan semangat persatuan dan
keberanian yang tinggi diantara mereka. di sisi lain hubungan
silaturahmi yang penuh kasih sayang semangat erat terjalin diantara
mereka. Sehingga gambaran umat Islam yang bagaikan dua jari dieratkan
benar-benar nampak di zaman itu.<br />
<br />
Dalam hal disiplin dan kecintaan mereka dalam shalat berjamaah kita
dapati di dalam salah satu riwayat bahwa seorang sahabat yang sudah uzur
dan tuna netra setiap hari beliau shalat berjamaah ke masjid walaupun
jaraknya tidak bisa dibilang dekat, diceritakan bahwa sahabat tersebut
meminta keringanan Rasulullah saw untuk beliau khusus untuk shalat subuh
shalat di rumah saja. Rasulullah saw mengizinkan, tetapi baru beberapa
langkah Rasulullah saw meralat bahwa sahabat tersebut tetap menunaikan
shalat berjamaah di Masjid.
Betapa tingginya semangat dan disiplin yang terbentuk waktu itu.
Bisa kita bayangkan seandainya di Masjid Istiqlal, setiap umat Islam
yang berada di dalam radius beberapa kilometer dari Masjid - menunaikan
ibadah shalat berjamaah di Masjid lima kali sehari - majid tersebut
mungkin tidak akan mampu menampung, dan kitapun bisa membayangkan dampak
persatuan, kecintaan dan kebaikan akan lebih terbentuk di dalam
MAsyarakat. Dan lebih luas lagi musuh-musuh Islam yang melihat tentu
akan gentar melihat persatuan Islam yang terbentuk dari hal yang paling
mendasar sekali.<br />
<br />
Contoh dalam hal ini adalah di Perancis, Islam yang dari sisi prosentase
sebenarnya masih jauh dibandingkan dengan masyarakat asli yang beragama
non Muslim, tetapi Islam yang sedikit tersebut sudah menjadikannya
sebagai 'ancaman' bagi eksistensi umat Kristiani disana. Betapa tidak
kita menyaksikan bahwa setiap ibada shalat toko-toko disana sampai tutup
karena orang-orang Islam yang harus shalat di jalan-jalan dan trotoar,
karena tidak tercukupinya Masjid untuk menampung umat Islam yang semakin
bertambah.
Ketakutan itu seharusnya memang tidak perlu dirisaukan, karena semakin
shaleh dan taatnya seseorang pada agama dan bentuk-bentuk peribadatan,
tentu hal itu akan membawa seseorang akan semakin saleh secara sosial,
karena itu adalah tuntutan pasti dari Islam. Sehingga dampak tersebut
akan terasa di kalangan masyarakat Perancis sendiri. Tetapi walau
bagaimanapun kita pun mengerti ketakutan mereka jika kita
membandingkannya dengan tindakan-tindakan terorisme yang dilakukan oleh
'oknum-oknum' muslim.
Jadi Shalat berjamaah adlah hal yang harus selalu kita perhatikan, tidak
sekedar kita menganggap untuk kepentingan pribadi kita, tidak sekedar
untuk memenuhi masjid tetapi lebih dari itu adalah kita harus
menumbuhkan persatuan Islam, persatuan dalam bermasyarakat dan persatuan
dalam beragama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sumber : http://1artikelislam.blogspot.com/2010/02/makna-shalat-berjamaah.html </i></div>
</div>
PPP_Kalimantan Tengahhttp://www.blogger.com/profile/05366671862892820991noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6718090036901018627.post-41671236186394290942013-02-19T19:12:00.000-08:002013-02-19T19:34:20.499-08:00Meneladani Upaya Para Sahabat Menggapai Surga. <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwMbdQnQruab74UZu7rC8N2EuKAxV_UeFTYihlqiZX-WLwH6eDIj3fvd5oRTaPLTLHV1y7CYT1bt8bvwIF2barkxqw2jM51GWgsiDYZEkk_SqsXavL-HkhP-v4dFiGLWfuojKXhuFXHSo/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwMbdQnQruab74UZu7rC8N2EuKAxV_UeFTYihlqiZX-WLwH6eDIj3fvd5oRTaPLTLHV1y7CYT1bt8bvwIF2barkxqw2jM51GWgsiDYZEkk_SqsXavL-HkhP-v4dFiGLWfuojKXhuFXHSo/s200/1.jpg" width="200" /></a>Tak ada satupun manusia di dunia ini yang menginginkan kerugian atau
kegagalan. Sebaliknya, pasti mendambakan kesuksesan. Dalam Islam,
indikator hidup sukses seseorang yang hakiki tidaklah diukur dari harta,
pangkat dan kedudukan di dunia, melainkan apakah ia masuk surga atau
tidak saat di akhirat kelak. Hal ini tercermin dalam QS Ali Imran 185. <i>“…Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka, dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan”.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-1129"></span>Saat kita meyakini bahwa sukses hidup
yang hakiki adalah masuk surga, maka kita haruslah berusaha untuk
menggapainya dengan segala daya upaya serta pengorbanan. Salah satu
usaha itu adalah dengan meneladani para sahabat terdahulu yang hidup
bersama rosul. Kenapa para sahabat? Karena para sahabatlah orang yang
paling tahu dan jujur bagaimana mendapatkan surga. Sehinggga saat kita
meneladaninya, maka kita tidak akan tersesat. Begitu pula, saat Alloh
SWT menggambarkan sifat-sifat calon penghuni surga dalam ayat-ayat
al-Quran, maka yang dimaksudkan adalah sifat para sahabat. Karena saat
al-Quran turun, hanya para sahabatlah yang beriman kepada nabi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu, apa sajakah upaya para sahabat untuk menggapai surga dan kita perlu meneladaninya?. Salah satunya adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>#1. Sahabat Selalu Membangun Iman dan Amal Sholeh</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran menyebutkan, syarat utama masuk surga adalah iman dan amal
sholeh. Para sahabat sehari-harinya disibukkan dengan upaya
memprioritaskan iman dan amal sholeh. Ada ungkapan yang terkenal, <i>“Duduklah bersama kami agar kami beriman sesaat”.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat kita mengidamkan surga, maka iman haruslah menjadi guru dan
komandannya. Apapun profesi kita. Baik sebagai guru, politikus,
pengusaha, dan lain sebagainya. Seluruh aktivitas haruslah menjadi aset
akhirat, berangkat dari mendahulukan iman dan amal sholeh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>#2. Sahabat Cepat Merespon Panggilan Alloh dan Rosulnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Para sahabat adalah manusia biasa seperti kita. Mereka berkumpul
bersama keluarga. Namun saat panggilan Alloh dan Rosul datang (sholat,
jihad, zakat, dakwah, menuntut ilmu, dll) mereka cepat memenuhinya.
Sifat mereka tercermin dalam QS al-Anfal 24.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Alloh dan Rasul
apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu..”</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikisahkan dalam sejarah, ada seorang sahabat berada di rumah bersama
istrinya. Tiba-tiba ia mendapat panggilan jihad. Tanpa berpikir
panjang, ia lompat dari tempat tidur dan berangkat sembari membawa
pedang dan baju perang. Ia tidak sempat ‘mandi besar’ sampai ia
meninggal dalam peperangan. Ia diabadikan sebagai sahabat yang
dimandikan oleh malaikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>#3. Sahabat Selalu Terdepan Dalam Kebaikan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang berbuat kebaikan, namun sahabat selalu berusaha di garda terdepan. Sifat ini tercermin dalam QS At-taubah 100.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
islam) di antara orang-orang muhajirin dan ansar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Alloh rida kepada mereka dan mereka pun
rida kepada Alloh. Alloh menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnua
selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung”.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Para sahabat berusaha maksimal di garda terdepan dalam kebaikan.
Tujuannya bukanlah ambisi menjadi penguasa, namun karena mereka memahami
orang terdepan dalam kebaikan dan diikuti orang lain akan mendapat
pahala lebih dari Alloh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kisah perang tabuk. Umar bin Khatab bergegas datang kepada
rosul menyerahkan separuh harta bendanya. Ia menginginkan sebagai yang
pertama dan tidak mau kalah dari Abu Bakar. Namun, selang berikutnya Abu
Bakar pun datang menyerahkan semua hartanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>#4. Sahabat Berhijrah dan Jihad di Jalan Alloh</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Para sahabat rela berkorban jiwa dan harta benda, demi berhijrah
mempertahankan aqidah dan menyebarkan risalah islam. Dalam sejarah
banyak peristiwa hijrah yang diikuti para sahabat yakni, hijrah
Mekah-Madinah, Thaif, Syam, Mesir, Persia Iran, dll. Teladan bagi kita,
dianjurkan berhijrah dan jihad sesuai syariat Islam. Hijrah dan
Jihad bisa bermakna fisik maupun maknawi. Fisik bermakna perang,
sementara maknawi meninggalkan apa yang dilarang agama dan
bersungguh-sungguh menjalankan kebaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>#5. Sahabat Selalu Menjaga Istiqomah dalam Keimanan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Para sahabat adalah mereka yang berkomitmen terhadap ajaran islam di
mana dan kapanpun berada. Tidak hanya di mesjid, namun dalam seluruh
kehidupannya. Konsistensinya berakhir sampai ia meninggal dunia. Sifat
ini tercermin dalam QS al-fushilat 30.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>” Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah Alloh”
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat
akan turun kepada mereka (dengan berkata),”Janganlah kamu merasa takut,
dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan
(memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu”.<br />
</i><br />
<b>#6. Sahabat Selalu Memenuhi Janjinya kepada Alloh</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hidup pada hakikatnya adalah janji atau transaksi antara hamba dengan
Tuhan-Nya, untuk berjuang di jalan Alloh meskipun dengan pengorbanan
yang mahal baik jiwa maupun harta. Dan sahabat adalah mereka yang
memenuhi janji ini. Alloh SWT menggambarkan sifat mereka dalam QS
At-taubah 111,</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Sesungguhnya Alloh membeli dari orang-orang mukmin, baik diri
maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka
berperang di jalan Alloh, sehingga mereka membunuh atau terbunuh,
(sebagai janji) yang benar dari Alloj di dalam Taurat, InjilN dan
al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Alloh? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian
itu kemenangan yang agung”. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>#7. Sahabat Selalu Dimonitor Guru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi selalu memonitor para sahabat. Nabi senantiasa menanyakan, siapa
yang hapal al-Quran, siapa yang ber-shodaqoh, siapa yang tidak sholat
berjamaah, dll. Ini mencerminkan bahwa dalam upaya menggapai surga
haruslah ada sistem kontrol untuk menjaga semangat keislaman. Banyak
cara untuk menciptakan sistem kontrol ini misalnya ikut pengajian dan
dekat dengan orang-orang sholeh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Dikutip dari pengajian malam Minggu, 14 Mei 2011, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Narasumber: </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sumber Link : http://www.nasehatislam.com/?p=1129 </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>DR. Ahzami Samiun Jazuli MA” </i></div>
</div>
PPP_Kalimantan Tengahhttp://www.blogger.com/profile/05366671862892820991noreply@blogger.com0